Ads Right Header

Buy template blogger

Hutan yang Telah Pergi

Gambar Ilustrasi (Sumber: pixabay)

Ia hanya ingin mengambil apa yang telah kita rampas tanpa permisi

Penulis: Ricardus Jundu


Dulu, pernah bersantai di bawah teduh,

mendengar daun berbisik pelan

tentang hujan yang setia

dan tanah yang tahu batas.


Pelan-pelan ia ditebang,

mengira bumi bisa dibungkam.

Padahal akar yang hilang

sedang berdoa dalam diam

antara langit dan tanah.


Kini hujan datang tanpa jeda,

air mencari tempat bersandar

namun tak lagi menemukannya

karena tumpuannya tlah pudar,

direnggut oleh kekuasaan yang bertahta.


Sungai meluap bukan karena benci,

tapi karena tak mampu bertahan

dalam rindu yang sunyi.

Kenangan dan cerita yang indah

larut dalam aliran yang kita ciptakan sendiri.


Banjir bandang mengajarkan kita

bahwa alam tak pernah marah.

Ia hanya berusaha menemukan

apa yang pernah kita ambil

tanpa permisi.


Jika suatu hari air kembali tenang,

mungkin itu karena kita belajar

arti sebuah penyesalan.

Sebab hutan yang pergi

masih bisa dipanggil pulang

di saat kita telah sadar.


BACA LAINNYA: Kumpulan Puisi Kenangan || Karya: Ricardus Jundu

(Redaksi pikirindu)


Penulis adalah pengajar di Unika Santu Paulus Ruteng.

Previous article
This Is The Newest Post
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel