Ads Right Header

Buy template blogger

Cerpen Part 3 || Kembali Jatuh dalam Cinta Gadis Penghuni Robo

(Sumber Latar: pixabay)

Penulis: Harmino || Editor: Ricardus Jundu 

Sebelum membaca lanjutan cerita ini jangan lupa membaca part 1 dan part 2 sebelumnya, biar nyambung saja agar bisa memahami isi ceritanya.

Setelah sekian lama tanpa kabar darinya, semua rasaku terhadapnya perlahan mulai menghilang sehingga Hari-hariku berjalan normal seperti sedia kala,artinya tanpa harus beban mengingatkannya lagi. Saya juga sudah berjanji terhadap diriku sendiri bahwa semua tentangnya harus menghilang dari duniaku. Duniaku dan dunianya sudah berbeda arah. 

Berbeda arah artinya memilih kebahagiaan tanpa harus jalan bersama. Tetapi dunia mengatakan kepadaku: maaf  Harmino, kita tidak sependapat dengan keputusanmu itu, sebab keinginanku adalah engkau harus bertemu dengannya untuk kedua kalinya. Tetapi saya menjawabnya; ah, mana mungkin, sambil senyum tidak percayaan. Dia pun menjawab: oke, biarkan saya yang bekerja terhadapmu, bukan kamu yang bekerja terhadapku. Saya pun bingung dengan perkataannya itu. Ah, masa bodoh sa. Dari pada saya beban pikir (kataku dalam hati).

Tanpa panjang kata, ternyata ucapan bumi itu benar, benar sekali, sungguh-sungguh benar. Aku pun kembali jatuh dalam dunia cinta si gadis penghuni Robo. Dia kembali dalam ilusiku, hal ini disebabkan karena kami sering berpastoral di Robo. Memang sih! Rasa itu telah hilang namun bagaimana lagi? Aku dan dirinya bertemu terus di depan kapela Robo sehingga cinta bersemi kembali. Yang membuat saya jatuh cinta kembali dengannya adalah senyuman dan keramahannya. 

Aku terjatuh lagi (kataku dalam hati). Lebih jeleknya lagi adalah setiap hari saya mengingatnya terus. Terus-terusan aku galau, ah mati aku( kataku dalam hati). Sejujurnya, saya tidak bisa menahannya lagi meskipun tahun lalu engkau menolakku. Mungkin dulu adalah waktu yang salah (dengan rasa percaya diri) kini saatnya untuk membuktikan bahwa cintaku bukan sekedar kata-kata, ini saatnya waktu yang tepat untuk memperjuangkan kembali cinta itu, ibaratnya nuklir menghancurkan isi bumi yang tidak bisa dihindari kembali.

Saatnya, sudah saatnya(penuh emosi dan keringat yang tak kunjung redah). Mungkin pembaca ketawa, kok bisa sih, ngemis-ngemis cinta, padahal nyatanya sudah beberapa kali dia menolakmu. Yah, benar sih! Apa yang kalian katakan itu benar tetapi bagaimana lagi cinta itukan buta, kadang susah ditebak kapan dan darimana ia datang. So, jangan marah yah, kalau saya lanjut ke ceriteranya, oke! Tapi mohon jangan bosan untuk membacanya. 

Oke kita lanjut ke ceriteranya, sore lalu saya mengatakan sejujurnya, bahwa saya masih mencintainya (dengan sedikit keraguan) tetapi nampaknya dia masih dalam pendiriannya bahwa dia menganggap saya sebagai sahabat. Tanpa panjang kata, saya mengiklaskan jawabannya itu, namun dia berjanji untuk tetap saling menyayangi seperti kasih sayang adik terhadap kakak. 

Dari pengalaman ini pun, saya merefleksikan bahwa jangan terlalu berharap lebih terhadap seseorang dan juga jangan terlalu fokus kepada satu orang. Saya pun ingat kembali apa yang di katakan TUHAN YESUS pada waktu itu bahwa cinta yang sesungguhnya bukanlah tentang pacar tetapi untuk semua orang. Episode pertama yang berjudul” curahan hati dalam dunia ilusi, ” Saya juga ingat apa yang

disampaikan oleh bumi bahwa: "saya harus bertemu dengannya untuk kedua kalinya namun bukan menjadi sepasang kekasih tetapi untuk saling melengkapi sebagai saudara dan saudari". Di sini bumi memberikan perbedaan bahwa sesungguhnya takdir tidak bisa saya hindari. Yah, oke deh. Sudahlah, ceritaku sudah habis sampai di situ. Tunggu saya di lain waktu. Harapanku cuman satu semoga kalian terhibur. Mohon maaf juga bila ada kata-kata yang kurang jelas mohon di mengerti, sebab sesungguhnya manusia tidaklah luput dari kekurangannya. Peribahasa mengatakan” bila ada jarum yang patah jangan simpan didalam peti” bila ada kata-kata yang kurang berkenan jangan simpan didalam hati.

***

Penulis merupakan seminaris Scalabrinian Ruteng

Previous article
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel