-->

Julie Laiskodat Mengagumi Kecerdasan Siswa SMAN 1 Kota Kupang

Foto bersama Julie Laiskodat saat kunjungan (Sumber: Wanster Buu)

Kontributor: Wanster Buu, Editor: Ricardus Jundu

Kupang, pikiRindu.com- Anggota DPR RI, komisi IV, Dapil NTT 1, Bunda Julie Sutrisno Laiskodat, saat mengunjungi SMAN 1 Kota Kupang, NTT, Jumat, 24 Maret 2023, merasa kagum dengan kecerdasan para siswa SMAN 1, saat para siswa bisa menjawab beberapa pertanyaan dari dirinya. 

Julie Laiskodat yang didampingi Penjabat Kota Kupang, George M. Hadjo, Kepala Dinas Kesehatan NTT, serta rombongan disambut meriah oleh para guru, serta siswa SMAN 1 Kota Kupang. Rombongan diiringi dengan tarian Jai, khas Kabupaten Ngada, NTT. 

Disaksikan awak media, serta tamu undangan, Julie Laiskodat, saat memberikan arahan, dirinya langsung menuju siswa yang sedang berbaris di halaman SMAN 1 Kota Kupang. 

Julie ingin memastikan progres dari program sang suami, Viktor Bungtilu Laiskodat, terkait masuk sekolah pukul 05.30 Wita yang diawali dengan berbagai pertanyaan. 

Ia lalu bertanya kepada 10 siwa yang dipilihnya secara acak. Dari ke- 10 siswa tersebut, semua pertanyaan dari dirinya dijawab dengan baik. Dirinya merasa kagum dengan siswa yang ada di SMAN 1 Kota Kupang, yang merupakan sekolah gemar makan ikan. 

“Saya kagum dengan  kalian. Dari sekian banyak sekolah yang saya keliling. Disini yang saya melihat bahwa siswa/i sangat luar biasa kecerdasannya”, puji Julie. 

Julie juga terus mengingatkan kepada para siswa SMAN 1 Kota Kupang, agar terus mengkonsumsi ikan dan marungga (kelor). Menurutnya, mengkonsumsi 1 mangkok marungga sama dengan mengkonsumsi 17 mangkok susu. 

Dirinya juga menceritakan bahwa pohon marungga terbaik hanya ada di Spanyol dan Kupang, NTT.

Baca Juga: Penilaian Tengah Semester SMP Negeri 6 Cibal Sudah Berbasis Android, Patut Dicontohi Sekolah Lainnya di Manggarai

Istri dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, juga menyinggung soal stunting dan gizi buruk di NTT yang dapat mempengaruhi kecerdasan. 

“NTT potensi SDA sangat kaya, namun NTT butuh SDM yang baik. Mulai dari kalian (SMAN 1,red). Menurut data, SDM di NTT selalu urutan dibawah dari propinsi – propinsi lain namun, ada obatnya yakni makan marungga dan ikan karena di dalam ikan ada gizi berupa protein dan kalsium yang terdapat pada tulang ikan”, pesan Julie Lasikodat. 

Ketua Dekranasda NTT ini juga menceritakan betapa dasyatnya manfaat dari tanaman marungga. Dimana, kasiat tanaman marungga telah memperbaiki HB salah seorang remaja putri SMAN 6 yang kondisi HB sebelumnya tidak normal. 

“Saat saya mengunjungi SMAN 6 tadi (jumat, 24/23, red), Seorang remaja putri SMAN 6, baru satu minggu mengkonsumsi marungga, ketika diperiksa HB remaja putri tersebut, kondisinya semuanya normal di atas 12”, cerita Bunda Julie Laiskodat,  kepada Kepsek SMAN 1, Kota Kupang, seakan mempertegas bahwa sangat penting mengkonsumsi marungga bagi siswa di sekolah tersebut. 

Dihadapan para siswa SMAN1 Kota  Kupang, Julie juga berpesan bahwa tidak cukup makan marungga saja namun perlu juga mengkonsumsi ikan. Contoh, orang Jepang pintar karena mengkonsumsi ikan. 

“Mengkonsumsi marungga harus juga mengkonsumsi ikan. Seperti orang Jepang, dari sebelum lahir sudah makan ikan. Orang Jepang sangat pintar. Produk Jepang di mana-mana. Contoh mobil, buatan Jepang dan produk lainnya”, ungkap Julie sembari memotivasi para siswa SMAN 1 Kota Kupang.

Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjo, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada SMAN 1 Kota Kupang karena sudah menjadi contoh sekolah yang gemar makan ikan.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Omset UMKM dengan Manajemen Efektif

George juga memuji SMAN 1 Kota Kupang, sangat bersih dan kelihatan indah, jauh dari tumpukan sampah.

Namaun di sisi lain disaksikan media ini, hari yang sama saat kunjungan Julie, di SMAN 1 Kota Kupang, terlihat tumpukan sampah, dengan aroma menyengat, seperti ada bangkai hewan mati. Tumpukan sampah itu berjejeran di trotoar tepat samping SMAN 1 Kota Kupang. (Red.pikiRindu)

Penilaian Tengah Semester SMP Negeri 6 Cibal Sudah Berbasis Android, Patut Dicontohi Sekolah Lainnya di Manggarai

Peserta didik ikut PTS (Sumber: Panitia PTS SMP Negeri 6 Cibal)

Editor: Ricardus Jundu

pikiRindu.com- Penilaian Tengah Semester merupakan proses penilaian yang wajib dilakasanakan dalam satuan pendidikan. 

Penilaian ini berguna untuk mengukur pengetahuan peserta didik terhadap berbagai materi pelajaran yang sudah dipelajari selama setengah semester atau selama tiga bulan. 

Penilaian tengah semester atau disingkat PTS merupakan salah satu proses penilaian untuk mencapai penilaian akhir dalam satu semester. 

Pelaksaan PTS berbasis android ini dilaksanakan  pada tanggal 20 - 25 Maret 2023 yang bertempat di SMP negeri 6 Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggrai.

Penilaian tengah semester ini sudah mengikuti perkembangan teknologi. Dulu, biasanya menggunakan kertas sekarang sudah bisa memanfaatkan android.

Bagi SMP Negeri 6 Cibal Pelaksanaan PTS berbasis android ini sebagai salah satu upaya SMP Negeri 6 Cibal menyesuaikan perkembangan pendidikan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.

Sekalipun SMP Negeri 6 Cibal berada di pelosok desa di kabupaten Manggarai, tetap saja tidak meruntuhkan semangat mengikuti perubahan teknologi yang juga berdampak pada pendidikan sekarang ini.

SMP Negeri 6 Cibal melaksanakan PTS berbasis android dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekolah.  PTS berbasis android dilaksanakan karena sekolah melihat sumber daya yang ada, baik itu guru, siswa, dan fasilitas sekolah yang cukup memadai untuk dilaksanakannya PTS berbasis Android. 

Peserta didik antusias mengikuti ujian berbasis android

Agustinus Pank Suriman, sebagai kepala sekolah SMP negeri 6 Cibal,  mengatakan bahwa aplikasi yang digunakan ini adalah aplikasi yang efeketif dan efisien bagi bapak dan ibu guru serta peserta didik karena sangat mebantu dalam proses penilaian yang transparan terhadap peserta didik. Selain itu, siswa juga dapat melihat langsung nilai setelah selesai ujian, jelasnya.

Sementara itu, Agnesty Aprilia Darmin, sebagai guru pada SMP Negeri 6 Cibal, mengatakan bahwa pelaksanaan PTS berbasis android sangat membantu guru dalam proses penyusunan soal dan penilaian karena nilai peserta didik dan analisis nilai dapat diketahui langsung setelah peserta didik menyelesaikan ujianya.

Di sisi lain, Hendrika Cantika Dalandiz,  salah satu peserta didik kelas VII SMP Negeri 6 Cibal, menyampaikan bahwa peserta didik sangat antusias menyambut perubahan dan inovasi yang dilakukan oleh sekolah dalam melaksanakan PTS berbasis android karena selain menyenangkan juga bisa meningkatkan semangat peserta didik dalam melaksanakan PTS.

Baca Juga: Guru MGMP Mata Pelajaran PPKN SMPN 6 Cibal Gelar Sosialisasi Anti Bullying

Secara teknis Pelaksanaan PTS berbasis android di sekolah menggunakan aplikasi CBT (Computer Bassed Test) yang selain bisa diakses melalui komputer, siswa juga sebagai klien dapat mengkases melalui android yang dimiliki.  

Guru tidak lagi periksa hasil jawaban peserta didik secara manual karena nilai peserta didik sudah otomatis ada dalam aplikasi. Sekolah juga lebih hemat dan mengurangi perbelanjaan ATK. 

Di satu sisi, Civitas Akademika SMPN 6 Cibal juga tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi saat ini. Terobosan ini sebagai langkah maju, sekaligus membangkitkan semangat para guru dan peserta didik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis penggunaan IT. (Red.pikiRindu)

Alasan Artificial Intelligence (AI) Tidak Bisa Gantikan Peran Guru

 

Ilustrasi guru membimbing siswa belajar (Sumber:pixabay)

pikiRindu.com- Sebagai pembuka tulisan ini, alangkah baiknya kita mengenal apa aitu Artificial Intelligence (AI). AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan teknologi untuk membuat mesin dapat melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.

Secara sederhana, AI dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia seperti pengambilan keputusan, pengenalan wajah atau bahasa, dan penerjemahan bahasa.

Untuk mencapai tujuan tersebut, AI menggunakan berbagai teknik seperti machine learning, deep learning, dan neural networks. Machine learning mengacu pada kemampuan mesin untuk belajar dari data tanpa harus diprogram secara eksplisit, sementara deep learning mengacu pada jaringan neural yang lebih kompleks dan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang lebih rumit.

AI dapat diterapkan pada berbagai bidang seperti pengolahan bahasa alami, pengenalan gambar, robotika, dan banyak lagi. AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai industri seperti kesehatan, transportasi, dan manufaktur.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun AI dapat memberikan banyak manfaat, teknologi ini juga dapat menimbulkan beberapa tantangan seperti masalah privasi dan keamanan data, serta kekhawatiran tentang potensi penggantian pekerjaan manusia oleh mesin.

Oleh karena itu, penggunaan AI harus dilakukan dengan bijak dan mempertimbangkan dampaknya terhadap manusia dan masyarakat secara keseluruhan.

Peran guru di kelas tidak dapat digantikan oleh kehadiran AI. Walaupun teknologi semakin canggih, AI hanya dapat mengambil alih tugas-tugas rutin seperti memberikan tugas dan mengoreksi jawaban.

Namun, peran guru lebih dari sekedar memberikan tugas dan mengoreksi jawaban. Guru juga bertugas untuk membimbing siswa dalam memahami konsep, mengajarkan keterampilan sosial dan berinteraksi dengan orang lain, serta mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia kerja.

Sebagai contoh, dalam proses belajar-mengajar, guru dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar, memotivasi siswa untuk belajar, dan memberikan pengarahan dan dukungan dalam karir akademik siswa. Selain itu, guru juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan sosial, dan kemampuan berpikir kritis.

AI dapat memberikan kontribusi positif dalam proses belajar-mengajar, tetapi AI tidak dapat mengambil alih peran guru secara keseluruhan. Peran guru sebagai pendidik dan pembimbing siswa tetap sangat penting dan tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Oleh karena itu, peran guru di kelas tetap sangat penting dan relevan, dan guru harus terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk memberikan pendidikan terbaik bagi siswa. AI dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan cara sebagai berikut.

Personalisasi Pembelajaran

AI dapat membantu guru untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu siswa. Dengan menggunakan algoritma yang diprogram untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, AI dapat membantu guru untuk membuat rencana pembelajaran yang sesuai untuk setiap siswa.

Pengembangan Materi Pembelajaran Yang Interaktif

AI dapat digunakan untuk membuat materi pembelajaran yang interaktif seperti video animasi, game, atau simulasi yang menarik dan dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik.

Pembelajaran Jarak Jauh

AI dapat digunakan untuk membantu guru dalam mengadakan pembelajaran jarak jauh dengan memberikan akses ke platform pembelajaran online yang memungkinkan guru untuk memberikan materi, tugas, dan kuis secara online.

Analisis Data Pembelajaran

AI dapat digunakan untuk menganalisis data pembelajaran seperti hasil tes, kuis, dan tugas yang dapat membantu guru dalam mengevaluasi kemajuan siswa dan membuat rencana pembelajaran yang lebih baik di masa depan.

Konseling Akademik

AI dapat digunakan untuk memberikan konseling akademik kepada siswa secara otomatis dengan mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan memberikan saran atau solusi yang sesuai. Namun, hal ini tetap dibawah tuntunan orang yang lebih dewasa seperti guru.

Namun sekali lagi, perlu diingat bahwa AI hanya dapat membantu dalam proses pembelajaran, bukan menggantikan peran guru sebagai pengajar dan pembimbing. Oleh karena itu, AI harus digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai tujuan belajar mereka. (Red.pikiRindu)

Pendidikan Karakter: Membangun Anak yang Berkarakter Kuat Melalui Literasi

 

Ilustrasi: pixabay.com

pikiRindu.com- Pendidikan karakter menjadi hal yang penting bagi setiap orang tua dan pendidik di seluruh dunia. Pendidikan karakter tidak hanya menekankan pada nilai-nilai moral dan agama, tetapi juga keterampilan-keterampilan seperti kemandirian, kreativitas, keterampilan sosial, dan lainnya. Salah satu metode yang efektif untuk membentuk karakter anak adalah melalui literasi.

Literasi adalah keterampilan membaca, menulis, dan berbicara yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, literasi juga dapat membantu membangun karakter anak yang kuat dan berintegritas. Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai bagaimana pendidikan karakter melalui literasi dapat membantu membangun anak yang berkarakter kuat.

Pertama-tama, literasi dapat membantu anak untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral dan etika yang baik. Dalam membaca buku atau cerita, anak akan diperkenalkan dengan karakter-karakter yang memiliki nilai-nilai positif seperti kejujuran, kerja keras, kepedulian, dan lain-lain. Dalam proses membaca ini, anak akan belajar untuk merenungkan nilai-nilai ini dan mempertimbangkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupannya.

Selain itu, membaca juga dapat membantu anak untuk meningkatkan empati dan kepekaan sosial. Dalam membaca cerita atau novel, anak akan terpapar dengan berbagai situasi dan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Dalam proses ini, anak akan belajar untuk memahami dan menghargai perbedaan orang lain serta belajar untuk merespons secara positif terhadap orang lain.

Selanjutnya, literasi juga dapat membantu anak untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Dalam membaca, anak akan diajak untuk berpikir kritis dan menganalisis isi dari buku tersebut. Anak akan belajar untuk menyusun argumentasi dan membuat kesimpulan dari apa yang telah dibaca. Hal ini akan membantu anak untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang sangat penting untuk masa depannya.

Selain itu, literasi juga dapat membantu anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Dalam membaca cerita atau novel, anak akan dibawa ke dalam dunia baru yang penuh dengan imajinasi dan kreativitas. Dalam proses ini, anak akan belajar untuk berpikir kreatif dan membuka pikirannya untuk ide-ide baru.

Selanjutnya, literasi juga dapat membantu anak untuk mengembangkan keterampilan berbicara yang baik. Dalam membaca, anak akan terbiasa untuk memahami kata-kata dan memperluas kosakata mereka. Hal ini akan membantu anak untuk berbicara dengan lebih lancar dan efektif. Selain itu, membaca juga dapat membantu anak untuk memperbaiki tata bahasa dan ejaan mereka.

Dengan demikian, literasi menjadi salah satu metode yang efektif untuk membentuk karakter anak yang kuat dan berintegritas. Melalui literasi, anak dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai.

Moral yang baik, meningkatkan empati dan kepekaan sosial, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, meningkatkan imajinasi dan kreativitas, serta mengembangkan keterampilan berbicara yang baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk memperkenalkan literasi sejak dini pada anak-anak agar mereka dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki karakter kuat dan berintegritas.

Namun, perlu diingat bahwa pendidikan karakter melalui literasi bukanlah satu-satunya metode untuk membentuk karakter anak. Pendidikan karakter harus diintegrasikan dalam setiap aspek kehidupan anak, termasuk di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan contoh dan menjadi panutan bagi anak-anak dalam hal perilaku dan sikap yang baik.

Dalam menjalankan pendidikan karakter, orang tua dan pendidik juga harus mengenali keunikan dan kebutuhan anak masing-masing. Setiap anak memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak agar dapat berhasil dan efektif.

Terakhir, penting juga untuk diingat bahwa pendidikan karakter adalah proses yang berkelanjutan. Proses ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat atau dalam satu momen tertentu saja. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus diintegrasikan dalam setiap aspek kehidupan anak dan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

Pendidikan karakter melalui literasi adalah salah satu metode yang efektif untuk membentuk karakter anak yang kuat dan berintegritas. Namun, metode ini bukanlah satu-satunya metode yang dapat digunakan. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan contoh dan menjadi panutan bagi anak-anak dalam hal perilaku dan sikap yang baik. Selain itu, pendidikan karakter harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak serta diintegrasikan dalam setiap aspek kehidupan anak agar dapat berhasil dan efektif.

Dalam proses pendidikan karakter melalui literasi, orang tua dan pendidik harus memperkenalkan literasi sejak dini pada anak-anak. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan membacakan buku cerita pada anak sejak dini, memperkenalkan anak pada dunia tulis-menulis, dan memberikan kesempatan pada anak untuk berbicara dan mengekspresikan diri mereka.

Selain itu, pendidikan karakter melalui literasi dapat dilakukan dengan mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan, memperluas wawasan melalui membaca, dan mengembangkan empati terhadap orang lain. Dalam hal ini, buku cerita dapat menjadi media yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut pada anak-anak.

Pendekatan yang dapat dilakukan dalam pendidikan karakter melalui literasi adalah dengan mengajarkan anak untuk membaca buku-buku yang mengandung nilai-nilai moral dan karakter yang baik, seperti kesederhanaan, kerja keras, kejujuran, dan lain sebagainya. Buku-buku seperti ini dapat membantu anak memahami nilai-nilai penting dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, orang tua dan pendidik juga dapat memberikan kesempatan pada anak untuk menulis dan mengungkapkan pemikiran mereka. Dalam hal ini, dapat diberikan tugas menulis esai, membuat cerita pendek, atau bahkan membuat buku cerita sendiri. 

Kegiatan ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mengembangkan kreativitas, dan memperkuat karakter anak.

Dalam mengakhiri tulisan ini, penting untuk diingat bahwa pendidikan karakter melalui literasi adalah salah satu metode yang efektif dalam membentuk karakter anak yang kuat dan berintegritas. 

Metode ini dapat dilakukan dengan cara memperkenalkan literasi sejak dini pada anak, membacakan buku cerita, memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan diri, dan mengajarkan nilai-nilai moral dan karakter melalui buku-buku cerita. Namun, pendidikan karakter tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat atau dalam satu momen tertentu saja, melainkan harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan dalam setiap aspek kehidupan anak. (Red.pikiRindu)

Alasan Finlandia Menjadi Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik

Gambar siswa lagi belajar (Sumber: pixabay.com)

Penulis: Ricardus Jundu, Editor: Florida N. Kabut

pikiRindu - The Program for International Student Assessment (PISA) yang bekerja sama dengan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) secara rutin memberikan informasi bahwa banyak negara yang tertinggal dalam pendidikan.

Sistem Pendidikan yang lemah memberikan dampak pada hasil dari pendidikan itu sendiri. Sistem pendidikan yang kuno menyebabkan pelaksanaan pendidikan di sekolah menjadi kaku dan sulit bergerak maju.

Namun, dunia pendidikan kita harus bergerak maju dengan cara melompot jauh ke depan. Hal ini terpaksa dilakukan agar pendidikan kita tidak ketinggalan jauh dari berbagai negara lainnya di dunia ini.

Kita harus memiliki rujukan yang jelas agar bisa menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas. Rujukan tersebut bisa dari sistem pendidikan dari negara lain. Ssalah satu rujukannya adalah negara Finlandia.

Berikut alasan bagi kita merujuk pada Finlandia.

Baca Juga: Desain Pembelajaran Kekinian dan Kedisinian

Tanpa Test Standar

Finlandia memiliki alasan yang jelas tanpa tes karena mereka tidak menginginkan bahwa siswa belajar hanya semata-mata untuk lulus ujian. Lalu, guru sibuk dengan mempersiapkan siswa agar bisa lulus ujian.

Finlandia hanya memiliki Ujian Matrikulasi Nasional, yang merupakan tes sukarela untuk siswa di akhir sekolah menengah atas. Siswa dinilai berdasarkan individualnya dan sistem penilaian ditetapkan oleh guru. Kemajuan pelaksanaan pendidikannya dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, yang mengambil sampel kelompok di berbagai sekolah.

Standar Guru Tinggi

Di Finlandia, standar bagi guru ditetapkan sangat tinggi. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk melakukan sistem penilaian yang ketat bagi guru. Dalam hal ini, guru secara sadar bahwa dia harus melakukan yang terbaik bagi siswanya untuk kemajuan pendidikan di negaranya. Persyaratan menjadi guru yaitu bergelar master dan sudah mengambil profesi keguruan. 

Mengedepankan Kerja Sama Bukan Kompetisi

Dalam perjalanan sistem pendidikan di Finlandia lebih mengedepankan kerja sama dari pada kompetisi. Dalam hal ini pembentukan kepribadian siswa menjadi dominan karena bisa menghantarkan siswa pada tujuan dari pendidikan itu sendiri. 

Hal Dasar Menjadi Prioritas

Sistem pendidikan kita cenderung mengutamakan ketercapaian hasil belajar melalui ujian atau ulangan sehingga siswa cenderung berusaha untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Proses belajarnya bisa dengan cara yang singkat dengan menghafal dan belajar saat menjelang ujian. 

Dalam hal ini kita lupa bahwa tujuan dari belajar itu kita bisa mengenal dengan baik makna dari apa yang dipelajari.

Finlandia lebih mengutamakan hal dasar dalam pelaksanaan pendidikannya dengan memperhatikan dengan lingkungan siswa dan belajar yang bahagia, harmonis, dan sehat serta tidak fokus pada nilai bagus atau tidak. Di Finlandia, mereka berupaya agar lingkungan sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk belajar banyak hal.

Beberapa hal dasar itu antara lain; mengurangi ketimpangan sosial, menerima makanan gratis, akses pelayanan kesehatan, konseling, dan bimbingan individu.

Mulai sekolah di usia yang lebih tua

Di Finlandia, siswa bisa mulai sekolah di usia 7 tahun. Mereka mebiarkan anak-anak di bawah umur 7 tahun untuk menikmati hidupnya sebagai anak-anak. Hanya ada 9 tahun sekolah wajib yang harus diikuti oleh anak-anak di Finlandia. Setelah itu, di usia 16 tahun pilihannya opsional bagi siswa.

Untuk melanjutkan pendidikan ke universitas maka siswanya menempuh pendidikan di sekolah menengah atas selama tiga tahun agar bisa mengikuti ujian matrikulasi sehingga bisa diterima di universitas.

Siswa Masuk Sekolah Tidak Terlalu Cepat

Siswa di Finlandia biasanya mulai sekolah mulai pukul 09.00 – 09.45. Penelitian telah menunjukkan bahwa waktu mulai lebih awal merugikan kesejahteraan, kesehatan, dan kematangan siswa. Sekolah Finlandia dimulai tidak kepagian dan berakhir pada pukul 02:00 – 02:45. Mereka juga memiliki waktu istirahat yang lebih lama untuk bermain dan sebagainya. 

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu Belajar Efektif Anak Dari Pandangan Slameto

Siswa Dibimbing Oleh Guru Yang Sama

Dalam proses pendampingan belajar siswa akan dilakukan oleh guru yang sama dan tidak menggunakan sistem gonta-ganti guru saat mempelajari topik belajar tertentu. 

Suasana Lingkungan Belajar Lebih Santai

Siswa di Finlandia tidak diharapkan untuk stres karena belajar. Siswa biasanya hanya memiliki beberapa kelas sehari. Mereka memiliki beberapa kali untuk makan, menikmati kegiatan rekreasi dan umumnya hanya bersantai. Hal yang sama juga berlaku untuk guru agar bisa bersantai dan bersosialisasi. Siswa memiliki lebih sedikit pekerjaan rumah dan pekerjaan di luar yang dibutuhkan.

Siswa diharapkan menyelesaikan semua aktifitas belajarnya di sekolah sehingga tidak ada tekanan tambahan bagi siswa. Siswanya juga tidak khawatir tentang nilai yang tinggi atau rendah dan mereka hanya fokus pada belajar serta bertumbuh sebagai manusia. (Red.pikiRindu)

Penulis merupakan orang yang suka jalan-jalan di pedalaman Flores - NTT. Penulis juga penyuka karya sastra dan seni, pegiat usaha mikro yang bergerak di ekonomi kreatif-bisnis digital dengan nama usahanya Flores Corner Group (naiqu, cemilan santuy, dan JND desain), serta pengajar di Unika Santu Paulus Ruteng. Hasil tulisan penulis sudah banyak dipublikasikan di berbagai media cetak dan online. 

Masa Adven Membawa Perubahan dalam Menghadapi Cobaan Hidup

Foto penulis dengan latar yang bersumber dari pixabay.com

Penulis: Benedito Jose Soarez, Editor: Selvianus Hadun

Memaknai Masa Adven

pikiRindu - Makna dan arti dari masa Adven adalah harapan dan penantian atas kedatangan Sang Mesias. 

Di masa ini perubahan-perubahan besar akan terjadi, jika manusia mau untuk terlebih dahulu merubah diri sebab Masa Adven juga merupakan kesempatan bagi kita untuk bercermin diri. 

Penantian itu akan indah, jika kita selalu sabar menanti. Rasa penantian juga terkadang dipenuhi dengan rasa kecemasan dan gundah. 

Dari perasaan seperti inilah timbul ketidaksiapan dan ketidaktahuan atas suatu penantian yang besar. Hal-hal seperti ini perlu diperbaharui dalam masa Adven tahun ini. Banyak orang mengatakan bahwa saat penantian adalah suatu yang sangat tidak mengenakan dan tidak menguntungkan. 

Sebab dasarnya ialah waktu yang tersedia untuk menunggu menjadi saat-saat yang sangat membosankan, idle atau kosong, tidak ada yang dilakukan atau dikerjakan. 

Saat-saat menunggu bisa menjadi waktu yang melemahkan persiapan kita. Namun, bagi orang yang percaya akan kedatangan Yesus, ia sanggup untuk menanti dengan penuh kesabaran. 

Pandangan Orang Katolik Mengenai Masa Adven

Berbeda dengan paradigma orang Kristen Katolik mengenai masa Adven atau masa penantian. Orang Katolik meyakini bahwa masa penantian adalah suatu pemenuhan akan janji dari Sang Mesias bahwa Ia akan datang ke bumi, (Mat 24:30). 

Baca Juga: Jelang Natal 2021, Alasan Maria Kunjungi Elisabet Barulah Terkuak

Dalam perikop injil matius ini merupakan sebuah misteri yang besar karena tak satupun yang dapat mengetahui kedatangan Anak Manusia itu, hanya Allah Bapa saja yang mengetahuinya. 

Kedatangan Yesus membuat begitu banyak interpretasi dari umat manusia yang pada akhirnya muncul banyak pertanyaan, misalnya: Apakah Anak Manusia benar-benar akan datang ke bumi? Apakah akan terjadi kebangkitan umat atau dalam Bahasa arab Al Qiyamah? ataukah terjadi suatu yang mengakhiri zaman ini atau Parousia? 

Dan jawaban yang sering dilontarkan atas pertanyaan ini adalah bahwa soal kedatangan Anak Manusia Hanya Bapa Yang Tahu. (Mat 24:30).

Namun, mereka yang menjawab seperti ini adalah orang yang memiliki iman yang sangat minim. Iman seperti ini sama seperti sebuah Kabut yang hanya muncul pada pagi hari yang akan hilang bila datang angin atau matahari yang panas. 

Jika kita mau untuk mendapat jawaban yang baik dan benar atas kedatangan Sang Mesias, maka kita perlu membuka Kitab Suci yang merupakan salah satu sumber iman orang Kristen Katolik. 

Salah satu ungkapan akan kedatangan Yesus Kristus adalah dalam Injil (Yoh 14:2-3) yang mengatakan bahwa kedatangan anak manusia itu benar dan kedatangan-Nya untuk menjemput orang-orang saleh dan benar juga Ia datang untuk memperbaharui dunia yang penuh dengan kekerasan dan keserakahan manusia. 

Dalam masa Adventum atau masa Kedatangan ini, kita semua diajak untuk bersiap sedia.

Adven Sebagai Harapan Untuk Kembali

Bersiap sedia bukan berarti berdiri tegak lurus tanpa melakukan sesuatu pun dalam penantian ini. 

Bersiap sedia artinya kita perlu bergerak untuk mengubah semua hal-hal buruk yang kadang merugikan diri kita dan orang lain, seperti; Kebencian, kedengkihan, keserakahan, ketamakan, dan kejahatan-kejahatan lainya yang telah kita lakukan pada tahun ini. 

Mari kita coba di masa penantian ini, kita ganti semua yang jahat dengan yang baik, kebencian dengan  kasih, keserakahan dengan keadilah, pembunuhan dengan pengampunan dan yang terpenting kita juga harus mengurangi suatu sifat yang sangat mempengaruhi diri kita yakni libero arbitrio atau kehendak bebas. 

Semuanya ini harus kita ubah dan kurangi karena, tujuan kedatangan Anak Manusia untuk membawa sukacita ke dalam Rumah Bapa bukan duka cita. 

Karena Bapa tak pernah bosan untuk mengampuni Anak-anak-Nya, malahan Ia setiap hari dan setiap saat menantikan permohonan ampun dari anak-anak-Nya, sebab kerajaan-Nya akan bersukacita bila salah seorang dari umat-Nya bertobat dan mohon ampun. 

Allah pun sungguh berkuasa atas seluruh hidup kita, bahkan dari telapak kaki hingga helai rambut, kata Amsal. Namun, hanya satu tindakan yang Allah tak sanggup menghalanginya yakni kehendak bebas. 

Dalam masa adventum atau masa penantian ini kita sebagai umat Allah yang dikasihi diajak dan diberi kesempatan untuk bercermin diri, dan hendaklah kita juga bertanya pada diri sendiri; Apakah aku sudah pantas dan layak menyambut Sang Anak Manusia (Yesus)? 

Pertanyaan seperti ini, jika dilihat dari sisi tulisan, hanyalah sebuah kalimat yang pendek tetapi jika direfleksikan dengan penuh iman, pertanyaan seperti ini dapat mengubah hidup seseorang. 

Baca Juga: Kikisnya Kesadaran Lingkungan

Di masa adventum atau masa penantian ini marilah kita masing-masing membuat suatu confenssio atau pengakuan dari dalam diri kita agar dapat menemukan kesalahan dan kelalaian yang telah lama kita banggakan juga di saat ini kita diajak untuk  meninggalkan semuanya itu.

Kita diajak untuk mempersiapkan diri dengan baik sehingga semua petaka dan kejadian buruk yang telah menimpa kita pada masa atau tahun ini, Misalnya; virus corona, gempa bumi, longsor, tsunami dan bencana alam lainya dapat diperbaharui oleh kedatanggan Anak Manusia, sebab tidak semua bencana alam yang terjadi akibat alam yang tercemar dan pembangunan-pembangunan yang modern, melainkan  juga atas keserakahan dan dosa kita sebagai manusia itu sendiri. 

Seperti sebuah lirik lagu milik Ebit G Ade yang berjudul "Berita Kepada Kawan", mengatakan bahwa; mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu bangga dan salah atas dosa-dosa atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita. 

Lagu ini Ia persembahkan kepada sebuah daerah yang pernah tertimpa tsunami. Maka di masa penantian ini, kita semua diundang untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa mohon ampun sebelum tiba kedatangan Sang Anak Manusia (Yesus).

Baca Juga: Masalah Perdagangan Manusia Sebagai Akibat Hilangnya Rasa Kemanusiaan

Berjaga-Jagalah 

Berjaga-jagalah berarti kita selalu berharap. Paus Fransiskus Mengatakan bahwa: “Keinginan saya pada tahun ini adalah jangan kehilangan harapan, sebab harapan yang nyata tidak pernah mengencewakan. 

Dengan berharap kepada Allah, kita dapat memperoleh sebuah gaudium et spes atau sukacita dan harapan yang akan mengubah hidup kita”. 

Berjaga-jaga artinya kita dituntut untuk melakukan kebaikan-kebaikan lewat tindakan atau perbuatan langsung dan itulah yang utama bagi Tuhan. 

Berjaga-jagalah, ini merupakan ucapan dari Sang Anak Manusia untuk para murid-Nya yang selalu setia menantikan kedatangan-Nya di dunia ini. 

Suatu hal yang perlu kita dilakukan dalam berjaga-jaga adalah dengan melakukan suatu yang bermanfaat bagi sesama manusia tanpa memandang latar belakang. Berjaga-jagalah juga dengan selalu berdoa dan memuji Tuhan. (Red.pikiRindu)

Penulis tingal di Biara OSM Golo Bilas 

Kikisnya Kesadaran Lingkungan

Sumber foto latar: pixabay.com

Penulis: Stefanus Jehalut, Editor: Selvianus Hadun

Pikiran.pikiRindu - Dalam kehidupan yang kian modern seperti sekarang ini, begitu banyak problematika yang terjadi atau tantangan mengglobal umat manusia yang selalu diperbincangkan. 

Salah satu tantangan itu adalah krisis kesadaran terhadap ekologi. Pemerintah dan masyarakat merasakan keprihatinan yang sangat mendalam mengenai krisis kesadaran terhadap ekologi ini. 

Hal ini terjadi karena minim dan kikisnya kesadaran terhadap lingkungan tempat mereka tinggal dan tidak menyadari udara yang mereka hirup setiap hari, air, organ tubuh yang bersumber dari lingkungan.

Minim dan kikisnya nilai kesadaran manusia mengenai lingkungan tempat manusia tinggal akan menyebabkan munculnya eksploitatif terhadap lingkungan. 

Dalam hal ini alam mempunyai makna lain yaitu tempat untuk memuaskan keinginan manusia yang rakus karena memanfaatkan alam secara berlebihan tanpa mempertimbangkan prinsip ekologis untuk mencintai alam sebagaimana manusia mencintai dirinya. 

Masalah ekologi bukanlah masalah yang diragukan lagi sebab lingkungan yang yang dulunya hijau permai kini menjadi tanah tandus yang penuh kehancuran. 

Dalam hal ini lingkungan yang kita tinggal semakin menjadi tidak layak lagi karena kerusakan yang ditimbulkan sebagai banyaknya aktivitas manusia.

Jika kita melihat kembali kisah penciptaan bahwa sebelum Allah menciptakan manusia Ia terlebih dahulu menciptakan tumbuh-tumbuhan, pohon yang berbuah dan hewan, Allah pun melihat segalanya baik. 

Lalu terakhir, Allah menciptakan manusia. Ciptaan yang terakhir inilah yang membawa kehancuran dan kerusakan bagi semua ciptaan Allah yang lainnya. 

Dalam hal ini kita dapat mengambil sebuah konklusi bahwa manusia merendahkan derajatnya sebagai mahluk yang berakal budi karena tidak mampu memilah yang baik dan yang tidak baik. 

Saya mengatakan hal ini karena ciptaan Allah yang sebelum manusia tidak pernah merusak alam yang mereka tinggal, dalam hal ini binatang -binatang yang Tuhan ciptakan jauh lebih baik dari pada manusia yang berambisi untuk menguasi yang Tuhan telah ciptakan tetapi pada akhirnya menyeret pada liang kehancuran.

Baca Juga: Waspada Defisit Lingkungan

Deskripsi Singkat Tentang Ekologi

Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel, seorang murid Darwin pada tahun 1866, yang menunjukkan pada keseluruhan organisme atau pola hubungan antara organisme dan lingkungannya.

Ekologi bersal dari kata Yunani; Oikos dan logos, yang secara harafiah berarti rumah dan pengetahuan. Ekologi sebagai ilmu berarti pengetahuan tentang lingkungan hidup atau planet bumi ini sebagai keseluruhan. 

Bumi dianggap sebagai tempat kediaman manusia dan seluruh maklup dan benda fisik lainnya. Selanjutnya, menurut Wilam Chang, secara harafiah ekologi berarti penyelidikan tentang organisme-organisme dalam jagat raya. Denis Owen, ekologi selalu berurusan dengan relasi antara tumbuhan, hewan, dan lingkungan di mana mereka hidup. 

Bumi merupakan kediaman bersama dengan mahkluk lainnya. Dengan kata lain bumi merupakan yang di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan, dan materi lainnya hidup secara berdampingan seperti yang dikatakan Febry suryanto, SVD dalam bulletin paguyuban frater SVD Manggarai yang berjudul "Menjadi Katolik Di Tanah Congka Sae."

Jika melihat defenisi di atas bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, sebab planet bumi ini tidak diciptakan khusus kepada manusia tetapi di bumi ini masih ada mahkluk lain yaitu; hewan, tumbuhan dan materi lainnya artinya manusia harus hidup berdamai dengan semua yang ada ini karena semuanya harus saling bergantungan, sebab manusia tidak bisa hidup tanpa air, udara tumbuhan, hewan.

Baca Juga: Jembatan Yang Ramai Dikerumuni Sampah

Ekologi dan Tindakan Serakah Manusia 

Dalam kehidupan kita sehari-hari, begitu banyak fenomena-fenomena yang terjadi di luar dugaan kita seperti; gempa bumi, longsor, polusi, angin topan, tsunami, dan banjir. Hal-hal ini adalah fenomena alam yang sulit kita prediksi kapan akan terjadi. 

Dari pristiwa-pristiwa ini jika saya merefleksikan secara mendalam dan melihat tingkah laku manusia modern pada alam maka semua yang terjadi itu (bencana alam) sebagai dampak dari perilaku manusia terhadap alam itu sendiri.

Dalam refleksi pribadi saya juga mengenai ekologi bahwa manusia yang mempunyai akal budi sering kali kehilangan akal sehat dalam memaknai alam bagi kehidupannya. Manusia cenderung memiliki ego untuk menguasai alam dengan tidak bijaksana sehingga kerap kali memperlakukan alam disekitanya secara berlebihan.

Tindakan-tindakan seperti inilah yang akan membuat planet bumi ini mengalami penurunan kualitas lingkungannya karena manusia menggunakan ego untuk meraup keuntungan dari alam.

Kerusakkan lingkungan ini juga akan menggeser dan menggusur keindahan ciptaan Tuhan. Kerusakan lingkungan hidup menyebabkan lingkungan tempat kita tinggal tidak lagi indah, tidak lagi tampil ramah tetapi yang ada hanyalah bencana bagi kehidupan.

Berbicara tentang ekologi berarti berbicara tentang lingkungan tempat kita tinggal bisa direfleksikan dari ungkapan orang manggarai tentang lingkungan:

Neka poka puar rantang mora usang

Neka tapa satar rantang mora kaka puar

Kudut kembus kid wae teku mboas kid wae woang

Artinya; Jangan merusak lingkungan agar kehidupan tetap berjalan dengan baik.

Tentunya ungkapan ini tidak hanya di tunjukan kepada orang manggarai tetapi kepada kita semua yang berada di planet yang sama ini agar kita benar-benar merawat bumi lebih baik ke depannya untuk keberlangsungan hidup anak cucu.

Prof. Lynn White mengatakan; Agama Kristen menciptakan dualisme manusia dan alam serta telah menjadi kehendak Allah agar manusia memanfaatkan alam untuk kepentingannya. Karena itu tidaklah mengherankan jika orang mengatakan; kekayaan atau potensi alam harus dimanfaatkan.

Perintah pertama yang di peroleh manusia dari penciptanya adalah menguasai (menggunakan) segala ciptaan lain demi pemenuhan kebutuhannya. 

Pandangan antroposentris ini manusia menjadi pusat segala nilai telah menempat manusia pada penguasa alam dan merendakan martabat ciptaan lain yang berimplikasi pada semakin meningkatkan pengerusakan alam (non human) yang dilakukan manusia yang pada gilirannya akan membawa bencana dan kesengsaraan bagi manusia.

Kenyataan ini mendorong manusia untuk mencari penafsiran baru yang bersifat ekologis.

Baca Juga: Pengaruh Politik Dalam Lingkaran Kekuasaan

Semua Ciptaan Tuhan Sama di Mata-Nya 

Kerusakan alam merupakan kondisi dan masalah lingkungan yang semakin dirasakan oleh semua umat manusia di seluruh dunia. kerusakan ini di sebabkan karena kikisnya kesadaran terhadap lingkungan, pemahaman yang keliru, dan penafsiran yang keliru tentang lingkungan.

Maka kita diundang untuk membawa perspektif baru di tengah-tengah dunia yang terbatas rasa kebijaksanaanya tentang ekologi. Kita harus bisa membawa perdamaian di tengah lingkungan yang sudah hancur karena keegoisan dan kerakusan manusia, sebab segala sesuatu yang di ciptakan oleh Tuhan baik manusia, hewan maupun tumbuhan sama-sama berarti dihadapan Allah. 

Kita juga membawa kesadaran ekologis untuk membuka cakrawala berpikir dari manusia, bahwa sesama ciptaan mempunyai nilai dan makna yang sama dihadapan sang pencipta. Semoga dengan kesadaran ini mendorong kita sebagai manusia untuk terus menerus menjaga dan memelihara lingkungan agar tetap eksis dan memberi hidup bagi semua generasi penerus. (Red.pikiRindu)

Isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Penulis merupakan seminaris OSM Golo Bilas Karot Ruteng

Tata Cara Minum Air, Perhatikan Hal Berikut

Foto air dalam gelas dan kristal air (Sumber: pixabay.com)

Memaknai Air Sebagai Sumber Kehidupan

Penulis: Ricardus Jundu, Editor: Florida N. Kabut

pikiRindu - Air menjadi kebutuhan pokok manusia.  Manusia tidak bisa hidup tanpa air. Banyak aktivitas manusia  memerlukan air.  

Sebagai contoh, untuk keperluan rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, kesehatan, kebutuhan ibadah dan lain sebagainya.

Pada kesempatan ini, secara khusus membahas tentang air dan segala yang  berhubungan dengannya.

Sebelumnya, kita harus membedakan air mineral dan air yang biasa digunakan untuk keperluan medis atau laboratorium.

Air mineral merupakan air yang banyak mengandung berbagai mineral di dalamnya yang secara kimia berikatan dengan air. 

Baca Juga: #Part 01 Kimia Dasar || Sejarah Perkembangan Ilmu Kimia

Contoh air mineral; air yang kita pakai untuk minum menghilangkan dahaga atau air yang dipakai untuk menyiram bunga dan tanaman.

Air mineral yang layak untuk dikonsumsi adalah air mineral yang memenuhi standar kesehatan. 

Air yang sehat bisa diketahui dari beberapa ciri yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. 

Air tanpa mineral yang biasanya digunakan untuk keperluan laboratorium dinamakan akuades atau air suling. 

Dalam air suling tidak mengandung mineral dengan proses disuling. Air tersebut merupakan senyawa kimia sebagai hasil ikatan dua atom hidrogen  pada satu atom oksigen secara kimia.

Air Dalam Penelitian Sains di Jepang

Air memiliki keunikan yang membedakannya dari berbagai zat lain yang ada di planet ini. Salah satu keunikan air yaitu memiliki tiga wujud yaitu padat, cair, dan gas.

Secara kimia, air dibentuk oleh dua unsur yaitu unsur hidrogen dan oksigen. Senyawa air merupakan ikatan antara dua atom hidrogen pada satu atom oksigen.

Sebagian besar tubuh manusia mengandung air dan sebagian besar dari planet ini juga mengandung air.

Hal menarik yang ingin dibahas dari sisi sains kali ini yaitu mengenai kristal air. Penelitian tentang kristal air dilakukan di Jepang oleh seorang ahli bernama Masaru Emoto.

Hasil penelitiannya saat itu sungguh mengejutkan dunia sains. Penelitiannya tentang kristal air memberikan kesimpulan bahwa ketika air diberikan perlakuan dengan mengucapkan kalimat atau doa yang baik maka kristal airnya memiliki bentuk yang sangat indah.

Sumber: detikcom

Ketika air diberikan perlakuan dengan mengucapkan kalimat yang sifatnya negatif maka kristal airnya memiliki bentuk yang tidak seindah saat diberikan perlakuan dengan menucapkan hal yang sifatnya positif.

Hasil penelitian ahli dari Jepang itu menjadi penemuan dari keunikan air selain memiliki tiga wujud yang sudah disampaikan sebelumnya.

Baca Juga: Waspada Defisit Lingkungan

Air Dalam Pandangan Agama

Beberapa agama menggunakan air dalam proses menjalankan ibadahnya. Misalnya; air wudu dalam agama islam dan air berkat dalam agama katolik.

Dari penggunaannya, air menjadi kebutuhan rohani bagi pemeluk agama tertentu. Kalau di dalam ajaran katolik, air digunakan untuk ritus permandian bagi orang yang memilih untuk mengimani Kristus.

Air berkat menjadi air suci bagi umat katolik. Air memiliki arti sumber kehidupan dan pembaharuan. Air dimaknai sebagai sesuatu yang membersihkan.

Lalu, pertanyaannya begini, mengapa beberapa agama itu menggunakan air dalam proses ibadahnya? Dalam keyakinannya air adalah sesuatu yang suci.

Bagaimana air dihubungkan antara temuan sains oleh Masaru Emoto dan pandangan iman dalam agama?

Pandangan agama yang menghargai air sebagai sesuatu yang suci dengan makna sebagai sumber kehidupan, pembaharuan, dan pembersihan diri bisa berhubungan dengan kristal air yang memiliki bentuk yang indah.

Ucapan doa, cinta kasih, dan kebahagian yang tersampaikan dalam penggunaan air suci untuk proses ibadah sangat penting bila dimaknai secara reflektif setiap pribadi.

Dalam temuan Masuro Emoto yang disampaikan dalam ribuan seminar di seluruh penjuru dunia menegaskan bahwa kehidupan seperti air yang harus dipenuhi dengan cinta kasih.

Janganlah anggap remeh dengan air karena memiliki kekuatan dasyat yang luar biasa. 

Air bisa menjadi kekuatan yang mematikan, sebagai contoh peristiwa tsunami Aceh, banjir bandang, dan sebagainya.

Air yang dimaknai suci dalam pandangan agama dan simbol cinta kasih dalam pandangan Masuro Emoto menjadi bahan refleksi secara spritual dan saintis kebermaknaan air sebagai sumber kehidupan manusia.

Refleksi Pertemuan Sains dan Ajaran Agama

Sebagai refleksi bersama kita agar terus menjaga alam agar tetap memberikan air yang penuh berkat bagi kehidupan. 

Selain itu, ungkaplah doa, pengharapan, dan cinta kasih sebelum meminum air agar menjadi sumber kehidupan yang melahirkan aura postif dan kesehatan bagi tubuh dan kehidupan kita. 

Baca Juga: Cepat Atau Lambat Ada Potensi Besar di Mukun, Kabupaten Manggarai Timur

Biarkan itu menjadi tata cara kita sebelum mengkonsumsi air minum agar air yang meresap ke dalam tubuh kita menjadi sumber energi postif dalam kehidupan kita. 

Jadi, ketika anda merefleksikan tulisan ini dari awal dengan baik maka janganlah meminum air dalam kondisi marah karena air yang akan diminum itu tidak memberikan energi positif bagi tubuh kita. (Red.pikiRindu)

Penulis merupakan orang yang suka jalan-jalan di pedalaman Flores - NTT. Penulis juga penyuka karya sastra dan seni, pegiat usaha mikro yang bergerak di ekonomi kreatif-bisnis digital dengan nama usahanya Flores Corner (naiqu, cemilan santuy, dan JND desain), serta pengajar di Unika Santu Paulus Ruteng. Hasil tulisan penulis sudah banyak dipublikasikan di berbagai media cetak dan online. 


Part 01 Flisafat Pendidikan || Konsep Filsafat

Materi part 01
Ilustrasi Ricardus Jundu, S.Si., M.Pd (sumber: dokumen pribadi)

Pengertian filsafat

Berfilsafat artinya berpikir reflektif, yaitu berpikir merenung secara berkali-kali dari berbagai sudut pandang dan bersifat memantul kembali, guna menyoroti pada pemikiran itu sendiri sehingga diperoleh pengetahuan yang kritis, radikal dan menyeluruh. (Rene Descrates)

Filsafat adalah awal dari disiplin yang berkaitan dengan kebijaksanaan yang diambil dalam kehidupan manusia guna bersikap, bertindak sesuai dengan norma – norma yang ada untuk mencapai tujuan dalam memecahkan suatu masalah atau upaya untuk mencari suatu kebenaran, prinsip, dan penyebab realita yang ada.

Kebijaksanaan tidak bisa dengan cara biasa tetapi melalui langkah: berpikir kritis, berpikir analitik, berpikir sintetik (menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru), berpikir skeptic (menanyakan bukti/fakta), dan mengkaji dari agama (moral, etika, kebaikan, dll).

Definisi filsafat beragam sesuai dengan perkembangan para filsufnya. Filsafat berasal dari kata Yunani “philosohia” artinya cinta kearifan (philos: cinta & Sophia: kebijaksanaan, kearifan, pengetahuan). Secara harafia artinya mencintai kebijaksanaan/pengetahuan (Pythagoras,572 – 497 SM).

Jhon Dewey (1858-1952) menjelaskan filsafat merupakan sarana untuk penyesuaian antara hal yang lama dengan hal yang baru dalam suatu kebudayaan. Pandangan ini tentunya disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang terjadi semasa hidupnya di Amerika.

Penyesuaian ini tentunya berhubungan dengan pengalaman yang berdasar pada kebenaran.Pandangan Dewey juga berpatokan pada sesuatu yang benar ketika dalam praktiknya kebenaran itu berguna. Alasan Dewey tentunya agar kehadiran filsafat haruslah berguna serta bisa memperbaiki  kehidupan manusia dan lingkungannya.

Moritz Schlick (1882-1936) menjelaskan filsafat merupakan aktivitas mental yang menjelaskan gagasan-gagasan dengan melakukan analisis untuk menemukan arti dari semua persoalan dan pemecahannya. Di sini, Schlick memisahkan antara pengalaman dan kognisi. 

Bagi Schlick, Pengalaman dan koginisi merupakan dua hal yang berbeda. Pengalaman bukanlah pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri harus didasari oleh adanya hasil analisis yang jelas untuk meneukan artinya.

Kajian Filsafat

Filsafat meliputi setiap hal yang mungkin dipikirkan manusia, mulai dari sikap sampai pada keseluruhan pengetahuan manusia. Dengan demikian, filsafat berperanan penting dalam perkembangan kehidupan manusia. Kajian filsafat berpatokan pada objek dari filsafat itu sendiri yaitu manusia, alam, dan Tuhan.

Kajian filsafat dikelompokan menjadi filsafat kritis (analitik) dan filsafat spekulatif. Filsafat analitik menjelaskan tentang arti dan pengertian. Filsfat spekulatif berkaitan dengan menyusun ide yang saling terkait dan logis.

Secara singkat kajian kefilsafatan meliputi yang ada, kenyataan, dan eksistensi. Yang ada berhubungan dengan yang dapat diterima oleh akal sehat. Kenyataan berhubungan dengan fakta yang bisa ditangkap indra. Eksistensi berhubungan dengan ruang dan waktu yang tentunya bisa ditangkap panca indra.

Contoh: kursi ada dan nyata. Eksitensinya terdapat dimana-mana (sesuai ruang dan waktu). Esensinya untuk duduk. Kursi memeiliki sifat terkait dengan kualitasnya (jati, mahoni atau dll). materinya> bisa terbuat dari kayu, besi, atau campuran. Modelnya bervariasi. Dari bentuknya bisa dibedakan dari meja. Perubahan berbagai bentuk kursi karena ada sebabnya.

Kajian filsafat sangat luas bergantung pada permasalahannya karena pada dasarnya permasalahan itu sendiri bersifat mendasar dan radikal. Ilmu pengetahuan dalam perkembangannya membatasi diri pada tujuan atau bidang tertentu. 

Misalnya, ilmu kimia, fisika, biologi, psikologi, matematika, dan lainnya fokus pada bidangnya sesuai tujuan dengan membahas sesuatu dari sudut pandang tertentu dengan metode tertentu yang lebih sempit. Berbeda dengan ilmu filsafat yang membahas secara lebih umum dan menyeluruh. 

Bidang Kajian Filsafat


Metode Perenungan Filsafat

Berfilsafat berarti berpikir dan berpikir belum tentu berfilsafat. Berfilsafat mulai dari perenungan dilanjutkan ke pemikiran sampai pada tahap pemahaman. Perenungan dimulai dari keheranan atau meragukan sesuatu  dan sadar akan keterbatasan sehingga mendorong untuk berpikir.

Ketika kita heran atau ragu akan sesuatu maka secara tidak langsung menyadari akan keterbatasan kita. Keterbatasan yang kita miliki akan mendorong kita untuk berpikir untuk menemukan jawaban dari sesuatu yang membuat kita heran atau ragu.

Makna/peran filsafat bagi pengetahuan

Filsafat sebagai tool study (logika dan metodologi) bagi ilmu pengetahuan. Filsafat akan membantu agar kita berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan. 

@Red.pikiRindu

Desain Hybrid Learning di Masa Pandemi

"Guru Tidak Boleh Kalah Dengan Teknologi Karena Belajar Adalah Sepanjang Hayat"

Penulis: Ricardus Jundu          Editor: Florida N. Kabut

Humaniora.pikiRindu - Di masa pandemi ini, banyak persoalan yang dihadapi bapak dan ibu guru tentunya. 

Salah satu kesulitannya, pastilah mengenai bagaimana mengelola kelas untuk belajar di masa pandemi ini agar belajar siswa tidak ketinggalan jauh.

Masalah belajar di masa pandemi ini memang sulit, apalagi di daerah yang dari segi teknologi masih ketinggalan jauh. 

Pada tulisan saya sebelumnya tentang guru harus tahu hybrid learning sudah berjanji untuk menjelaskan tentang bagaimana desain belajar hybrid learning itu.

Bagi bapak dan ibu guru yang berada di daerah kesulitan jaringan internet jangan kecewa yah, karena kali ini hanya membahas yang pakai internet dulu. Di lain waktu, akan dibahas berkaitan dengan desain belajar untuk bapak dan ibu guru yang berada di daerah tidak ada internet (jika saya ada kesempatan lagi untuk menulis. hehehe...)

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi bapak dan ibu guru sekalian.

Beberapa hal yang perlu bapak dan ibu guru ketahui sebelum menerapkan hybrid learnig.

1. Metode yang diterapkan dalam pembelajarannya dengan menggabungkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan pembelajaran tatap muka.

2. Bapak dan Ibu guru harus menyiapkan Learning Management System (LMS) (untuk LMS ini, akan kita bahas khusus pada tulisan berikutnya agar membantu bapak dan ibu guru yang belum memahami tentang LMS dan menggunakannya). 

LMS yang direkomendasikan bagi bapak dan ibu guru yaitu google class room.

3. Siapkan zoom atau google meet. (disesuaikan dengan kebiasaan bapak dan ibu guru saja atau bagi yang belum memahami berkaitan dengan zoom dan google meet ini, nanti kita bahas khusus juga).

4. Pembagian jadwal siswa belajar tatap muka sesuai aturan pemerintah dengan persentase jumlah siswa yang bisa mengikuti belajar tatap muka. 

Jika 50% siswa belajar tatap muka maka pembagian jadwalnya harus jelas. Jangan lupa protokol kesehatan juga, tentunya.

5. RPP, materi ajar, LKS dan media disiapkan juga sesuai dengan topik yang akan dipelajari siswa.

Itu tadi beberapa hal yang perlu diperhatikan bapak dan ibu guru sebelum melaksanakan hybrid learning.

Selanjutnya, pelaksanaan hybrid learning yang saya rekomendasikan.

1. Siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka 50% sesuai aturan pemerintah. Berkaitan dengan ini, guru sudah buat jadwal sebelumnya dan diinformasikan kepada siswa dan orang tua.

2. Siswa yang lain mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) menggunakan video conferece dan LMS. Berkaitan dengan ini, alat dan media yang diperlukan yaitu Laptop/Handphone, kamera dan tripod (bagi guru), zoom meeting, dan google class room. 

Guru sebelumnya harus sudah mendesain LMS dengan mengisi materi berupa file dokumen atau video, lembar kerja siswa, dan tes (untuk pengaruran LMS, kita bahas nanti yah...).

3. Sebelum pembelajaran tatap muka di kelas berlangsung, guru mempersiapkan pembelajaran terlebih dahulu untuk siswa yang tatap muka dan siswa yang PJJ. 

Persiapan yang dilakukan guru yaitu dengan mengatur posisi kamera dan tripod pada tempat yang tepat dengan menghubungkannya pada laptop untuk video conference menggunakan zoom meeting/google meet. 

Lalu, menghubungkan laptop dengan LCD agar siswa yang berada di kelas bisa melihat temannya yang ikut kelas PJJ.

4. Setelah mempersiapkan berbagai hal pada poin 3 di atas, lalu guru mulai melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dirancang bapak dan ibu guru untuk pembelajaran tatap muka dan PJJ.

5. Bagi siswa yang mengikuti PJJ wajib menghidupkan kamera videonya agar terkesan mereka sedang mengikuti pembelajaran secara langsung.

6. Bapak dan ibu guru tetap mengontrol PJJ dan jangan hanya asik dengan siswa yang ikut kelas tatap muka saja. 

Jika guru memberikan pertanyaan untuk siswa maka harus ada perwakilan dari siswa yang PJJ juga untuk menjawab pertanyaan guru.

7. Bapak dan ibu guru wajib mengontrol pengerjaan LKS untuk siswa yang tatap muka dan PJJ dan tidak hanya fokus pada salah satunya saja.

Kira-kira itu singkat cerita mengenai pembelajaran hybrid learnig yang bisa saya ulas bagi bapak dan ibu. 

Jika ada kekurangan dalam tulisan ini maka saya sebagai penulis meminta maaf dan sangat terbuka untuk menerima masukan dari bapak dan ibu guru. 

Terima kasih dan semoga tulisan ini bisa sedikit membantu bapak dan ibu guru dalam mempersiapkan diri untuk membantu belajar siswa. (Red.pikiRindu)

Penulis adalah dosen di Unika Santu Paulus Ruteng

Favorit Pembaca





Copyright © pikiRindu. All rights reserved.
Privacy Policy | About | Kontak | Disclaimer | Redaksi