Ads Right Header

Buy template blogger

Musim Hujan Datang Anak Harus Siap Menjaga Diri dan Lingkungan


Gambar Ilustrasi


Edisi: Desember 2025

CERITAKU || GALERI ANAK INDONESIA

Musim hujan datang dengan suara petir yang keras dan hujan yang turun tanpa henti. Langit di desa kecil tempat Nayyara dan Raffa tinggal tampak gelap sejak pagi, membuat suasana terasa tegang dan dingin.

Nayyara memandang keluar jendela dengan perasaan cemas. Ia teringat cerita Ayah tentang banjir yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. Saat hujan seperti ini, kata Ayah, anak-anak harus lebih waspada.

Raffa, sahabat Nayyara, justru masih bermain di halaman rumah. Ia berlari di bawah hujan sambil tertawa, tidak peduli bajunya basah dan kakinya kotor oleh air bercampur lumpur.

Tiba-tiba, hujan turun semakin deras. Angin kencang membuat pohon-pohon bergoyang. Ibu segera memanggil Raffa untuk masuk ke rumah karena hujan bisa berbahaya jika terlalu lama terkena tubuh anak.

Namun Raffa sudah terlanjur kedinginan. Tubuhnya menggigil dan hidungnya mulai meler. Malam itu, ia demam dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya, hujan belum berhenti. Air mengalir deras di selokan, membawa sampah plastik dan daun kering. Beberapa jalan kecil mulai tergenang air.

Nayyara dan Raffa melihat air naik semakin tinggi. Jantung mereka berdebar. Mereka teringat pesan guru di sekolah bahwa banjir bisa datang tiba-tiba saat hujan lebat.

Ayah segera mengajak warga membersihkan selokan yang tersumbat. Nayyara dan Raffa membantu dengan hati-hati, memakai sepatu dan jas hujan agar tidak sakit.

Saat membersihkan selokan, Raffa terpeleset karena lumpur licin. Ia hampir jatuh ke aliran air. Untung Ayah cepat menolongnya.

Raffa ketakutan. Ia baru menyadari bahwa bermain saat hujan bisa sangat berbahaya. Air hujan bukan sekadar air, tetapi bisa membawa penyakit dan bahaya.

Di rumah, Ibu menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan di musim hujan. Anak-anak harus makan makanan bergizi, minum air hangat, dan cukup istirahat agar tubuh kuat.

Ibu juga mengingatkan agar anak-anak tidak bermain di genangan air karena bisa menyebabkan gatal-gatal, diare, dan demam.

Malam kembali turun dengan hujan yang sangat deras. Listrik sempat padam. Nayyara dan Raffa duduk berdekatan, saling menguatkan.

Keesokan paginya, hujan mulai reda. Desa mereka selamat karena warga saling bekerja sama menjaga lingkungan.

Raffa meminta maaf kepada orang tuanya karena tidak mendengarkan nasihat. Ia berjanji akan lebih berhati-hati dan menjaga kesehatannya.

Di sekolah, guru menjadikan kejadian hujan besar itu sebagai pelajaran berharga bagi semua anak.

Sejak saat itu, Nayyara dan Raffa tidak lagi bermain sembarangan saat hujan. Mereka belajar menjaga diri dan lingkungan.

BACA JUGA: Amir, Anak Pemberani yang Senang Menolong

Musim hujan masih akan datang setiap tahun. Namun kini mereka tahu, anak yang cerdas adalah anak yang siap menghadapi hujan dengan bijak.

Previous article
This Is The Newest Post
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel