Puisi: Ibu! Inilah Aku || Mario Alberto
![]() |
Foto Ilustrasi (Sumber: Penulis) |
Penulis: Mario Alberto
Tentang keluhan kepedihan hatiKu yang kelu.
Ibu,
Inilah Aku anakmu
Dengan segudang duka meleleh di kalbuKu
Mengaduh nyeri setiap cambukkan larik beradu,
Mengerang sakit sepanjang pekikan hina bersatu.
Dulu,
Aku pikir semua baik baik saja,
Aku keliru.
Saat lambaian dedaunan jiwaKu memanggilmu selalu,
Dan elegi sanubariKu berlagu tembang gembira.
Tetapi kini,
Tiada yang bisa aku miliki lagi,
Selain nasibKu penat menangkap sunyi,
Dan sekawanan luka berkerat-keratan membakar diri,
Rasanya seperti lahar api bergolak tinggi.
Jika saat ini engkau datang kepadaKu,
Aku takut sekali. Aku gemetar kaku.
Kenangan-kenangan usang yang tertinggal di sukmaKu
Dan pucuk cinta yang sudah layu,
Serta penuh darah yang menetes malu,
Akan bercerita kepadamu,
Tentang keluhan kepedihan hatiKu yang kelu.
Ah, tentang ini semua,
Aku tak akan pernah mau lagi bercerita,
Di depan horison wajahmu yang mulia,
Sebab, engkau masih belum sedia,
Untuk bisa memahami ini semata.
Penulis adalah wartawan RRI