Ads Right Header

Buy template blogger

Wasekjen PA 212 Tolak Konser Coldplay, Jangan Sampai Kejadian Tahun 2017 Terulang Kembali


Editor: Ricardus Jundu

PIKIRINDU.com- Pengamat musik terkemuka, Nuran Wibisono, menganggap suksesnya konser band Coldplay di Indonesia akan menjadi "titik pertaruhan" bagi negara ini di mata musisi internasional. 

Namun, isu lingkungan dan konflik horizontal menjadi potensi tantangan yang dapat mempengaruhi keputusan Coldplay untuk menggelar konser di Indonesia pada tahun ini.

Menurut Nuran Wibisono, apabila kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian akibat ancaman Persaudaraan Alumni 212 yang berencana menggelar aksi demonstrasi, Indonesia dapat dianggap sebagai negara yang tidak aman dan mudah dipengaruhi oleh kelompok tertentu. 

Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin, sebelumnya menolak konser Coldplay karena pandangan band ini yang mendukung komunitas LGBT dan penganut atheis, yang dianggap bertentangan dengan agama.

Namun, Kepala Humas Polda Metro Jaya, Trunoyudo Wisnu, menyatakan kesiapannya untuk mengamankan jalannya konser dan meminta agar acara ini tidak dikaitkan dengan isu politik, termasuk isu pemilu.

Indonesia harus belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa coldplay pernah membatalkan konser ke Indonesia.

Coldplay pasti punya alasan yang mendasar. Jangan sampai kali ini terulang kembali.

Dalam beberapa sumber yang dikumpulkan, terdapat beberapa alasan yang ditengarai sebagai penyebab Coldplay tidak mau datang ke Indonesia pada tahun 2017. Salah satunya adalah isu lingkungan, di mana Indonesia dianggap belum berhasil menangani masalah lingkungan pada saat itu. 

Coldplay dikenal sebagai kelompok musisi yang secara aktif memperjuangkan isu lingkungan. Bahkan, dalam tur mereka saat ini, Music of the Spheres World Tour, mereka mempromosikan energi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selain itu, inklusivitas juga menjadi faktor penting bagi Coldplay. Mereka ingin menyelenggarakan konser dengan akses mudah bagi semua kalangan dan menerima semua golongan masyarakat. 

Namun, Indonesia masih memiliki konflik horizontal yang belum terselesaikan, termasuk perbedaan ras, keyakinan, gender, dan seksualitas. Alasan ini juga menjadi halangan bagi Coldplay untuk menggelar konser di Indonesia pada tahun 2017.

Mengingat kondisi lingkungan dan konflik horizontal di Indonesia yang belum sepenuhnya kondusif, pertanyaan muncul apakah Chris Martin dan rekan-rekannya akan membatalkan konser mereka di Jakarta pada tahun ini. 

Keputusan tersebut akan bergantung pada penilaian Coldplay terhadap upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan masalah lingkungan dan meredakan konflik horizontal yang ada.

BACA JUGA:

* Kontroversi Konser Music of the Spheres Coldplay di Indonesia dan Malaysia Jadi Sorotan Netizen

Dengan demikian, nasib konser Coldplay di Indonesia pada tahun ini tetap menjadi perdebatan dan menantikan keputusan band tersebut terkait dengan tantangan lingkungan dan konflik horizontal yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. (Red. pikirindu)

Previous article
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel