Ads Right Header

Buy template blogger

Desain Pembelajaran Kekinian dan Kedisinian


Editor: Ricardus Jundu

Masa pandemik covid-19 membuka mata dunia tentang begitu cepatnya perubahan yang terjadi dalam kehidupan ini. 

Perubahan yang begitu cepat itu tentunya membawa dampak bagi manusia dan kehidupannya. Dampak yang paling terasa yaitu adanya degradasi di berbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial. 

Sektor pendidikan sebagai salah satu sektor yang merasakan dampak perubahan itu dipandang perlu untuk cepat beradaptasi, berbenah, kreatif, dan inovatif sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai dengan optimal.

Tawaran pendidikan di masa pandemik adalah pembelajaran daring. Mengapa pembelajaran daring? Perkembangan teknologi sebelum masa pandemik, sebenarnya sudah menunjukkan kebermanfaatannya. 

Hadirnya berbagai media elektronik seperti youtube, media sosial, aplikasi conference, dan lain sebagainnya menjadi contoh yang tidak asing lagi di zaman modern ini. Dengan demikian, belajar secara daring menjadi pilihan yang tepat.

Lalu, bagaimana setelah pandemik, apakah pembelajaran daring berhenti? Tentu saja jawabannya adalah tidak mungkin berhenti. 

Daring sudah menjadi kebiasaan baru dan semua orang sudah terbiasa dengan melakukan aktifitas secara daring. Belajar, berbelanja, bertransaksi keuangan, dan lain sebagainya merupakan kebiasaan baru yang sudah biasa di era digital.

Pendidikan tentunya akan terus berjalan dengan mengoptimalkan digital sebagai wadah yang berperan penting. 

Belajar daring dengan memanfaatkan berbagai aplikasi digital akan membantu siswa untuk saling terhubung secara maya sehingga proses belajar dari mana dan kapan saja lebih memiliki potensi besar dari tatap muka secara langsung yang selalu dibatasi ruang dan waktu.

Belajar tatap muka secara langsung akan disempurnakan dengan pelaksanaan belajar secara daring juga sehingga desain pembelajaran di jaman digital sekarang harus mampu mengkombinasikan antara belajar daring dan luring atau yang lebih dikenal dengan istilah blended learning.

Desain pembelajaran yang memanfaatkan pembelajaran luring dan daring akan membantu siswa melalui pengalaman belajar yang lebih baik lagi. 

Dengan pembelajaran luring, siswa akan fokus belajar banyak hal tentang kolaborasi, gotong royong, toleransi, keterampilan, dan semua hal yang berkaitan dengan pembentukan diri siswa baik  sikap maupun keterampilannya. 

Dengan pembelajaran daring, siswa akan secara aktif mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajarinya.

Bagaimana mengkombinasikan pembelajaran luring dan daring? Pada awalnya mungkin tidaklah mudah karena akan memakan banyak waktu, tenaga, dan bahkan biaya. 

Namun, suka atau pun tidak, kita harus mengikuti perkembangan global yang tidak bisa kita bendung.

Untuk mewujudkan desain pembelajaran dengan mengkombinasikan pembelajaran luring dan daring maka diperlukan kreativitas dan inovasi dari guru. 

Dalam hal ini, guru harus bisa mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dan pemanfaatan pembelajaran elektronik seperti google class room, zoom, moodle dan lain sebagainnya serta memanfaatkan berbagai aplikasi lain seperti game online edukasi.

Berkaitan dengan itu, blended learning bukan sekedar mengkombinasikan daring dan luring tetapi lebih dari itu yaitu meramu pembelajarannya sehingga mencapai tujuan pembelajaran.  

Cara mengkombinasikannya juga tergantung pada topik atau pokok bahasannya. Misalnya, sumber informasi bisa didapat dari berbagai platform dan praktikum bisa dilaksanakan di sekolah atau lapangan.

Pembelajarannya juga harus bisa lebih kontekstual dengan lingkungan siswa. Belajar secara kontekstual akan lebih membantu siswa dalam memahami konsep karena berdasarkan apa yang dilihat dan dirasakan siswa sesuai dengan pengalamannya masing-masing.

Guru yang kreatif dan inovatif pasti bisa merancang kegiatan pembelajaran yang berkualitas. Cara belajar secara blended akan sangat membantu guru dalam mewujudkan tujuan pembelajaran di era digital. 

Siswa sekarang sudah sangat bergantung dengan digital dalam kesehariannya sehingga guru harus mampu juga untuk menjadikan digital sebagai alat bantu yang optimal dalam mewujudkan tujuan pembelajaran. 

Mari bersama kita ciptakan pendidikan yang berkualitas bagi anak cucu kita saat ini. Mereka adalah masa depan bangsa ini.


Ricardus Jundu

Dosen UNIKA Santu Paulus Ruteng



Previous article
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel