Ads Right Header

Buy template blogger

Isu Gender dan Kesetaraan Gender di Indonesia: Peningkatan Partisipasi Politik dan Perlindungan terhadap Kekerasan Berbasis Gender

 

Ilustrasi (Sumber: pixabay)

Isu Gender dan Kesetaraan Gender di Indonesia

pikiRindu.com- Di Indonesia, isu gender dan kesetaraan gender masih menjadi topik yang sangat kontroversial. Terlebih lagi, partisipasi politik dan perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender menjadi isu yang perlu mendapat perhatian khusus. Bagaimana keadaan partisipasi politik dan perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender di Indonesia saat ini? Dan apa pandangan para ahli terkait isu tersebut?

Partisipasi Politik

Partisipasi politik merupakan hak asasi manusia yang sangat penting, terlebih lagi bagi kaum perempuan. Di Indonesia, partisipasi politik perempuan masih sangat minim. Hal ini terbukti dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), di mana partisipasi politik perempuan di Indonesia masih di bawah rata-rata global, yaitu hanya sekitar 21,3% pada tahun 2019.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mendorong pemerintah dan partai politik untuk menyediakan kesempatan yang sama bagi perempuan dalam partisipasi politik. Selain itu, perlunya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi politik perempuan dan juga pembentukan komunitas atau organisasi yang mendukung partisipasi politik perempuan.

Menurut pandangan para ahli, kesempatan bagi perempuan dalam partisipasi politik harus dijamin melalui kebijakan yang lebih inklusif. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Jurnal of Political Science and Leadership Research, Prof. Dr. Nurul Arifin menyebutkan bahwa partisipasi politik perempuan tidak hanya membutuhkan kebijakan yang mendorong partisipasi politik, tetapi juga melalui penyediaan dukungan finansial dan pengembangan keterampilan.

Perlindungan terhadap Kekerasan Berbasis Gender

Perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender di Indonesia juga masih menjadi isu yang sangat krusial. Di mana setiap hari, masih banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan, baik secara fisik maupun verbal. Data dari KPPPA menunjukkan bahwa pada tahun 2019, terdapat sekitar 406.178 kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Untuk mengatasi isu ini, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mencegah kekerasan berbasis gender dan memberikan perlindungan bagi para korban. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk lembaga atau organisasi yang khusus menangani kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, juga perlunya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Para ahli juga mengatakan bahwa perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender harus melibatkan banyak pihak, termasuk lembaga pemerintah, masyarakat, LSM, dan sektor swasta. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal of Public Health, Dr. Dewi Nur Aisyah menjelaskan bahwa untuk meningkatkan perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender, diperlukan koordinasi yang erat antara semua pihak terkait. Selain itu, perlu juga adanya peningkatan kualitas layanan publik yang dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban.

Namun, upaya untuk meningkatkan partisipasi politik dan perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender tidaklah mudah. Masih banyak faktor yang menghambat upaya tersebut, seperti kurangnya akses dan kesadaran masyarakat, ketidakadilan gender, dan stereotip yang melekat pada peran gender. Oleh karena itu, upaya yang holistik dan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi isu ini.

Terkait dengan isu kesetaraan gender, para ahli menekankan pentingnya kesetaraan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik. Hal ini harus dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan. Selain itu, perlu juga adanya upaya untuk mengatasi stereotype gender dan ketidakadilan gender yang masih sangat melekat dalam masyarakat.

Di Indonesia, peran masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah juga sangat penting dalam mengatasi isu gender dan kesetaraan gender. Banyak organisasi yang bergerak di bidang ini, seperti Komnas Perempuan, Kalyanamitra, dan Yayasan Pulih. Organisasi-organisasi tersebut bertugas dalam memberikan layanan dan dukungan bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan berbasis gender.

Dalam mengatasi isu gender dan kesetaraan gender di Indonesia, pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting. Pemerintah perlu memperkuat kebijakan dan program yang berfokus pada partisipasi politik perempuan, perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender, dan kesetaraan gender. Selain itu, perlunya juga perbaikan sistem hukum dan penegakan hukum yang berpihak pada korban kekerasan berbasis gender.

Oleh karena itu, isu gender dan kesetaraan gender masih menjadi isu yang penting di Indonesia. Peningkatan partisipasi politik perempuan dan perlindungan terhadap kekerasan berbasis gender harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan masyarakat. Diperlukan upaya yang berkelanjutan dan holistik untuk mengatasi isu ini, melibatkan semua pihak terkait termasuk para ahli, masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan pemerintah. (Red.pikiRindu)

Previous article
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel